SALATIGA, TOPBERITA.CO.ID – Motivator Papua Kaka Jose Ohei kembali mengguncang semangat mahasiswa Papua dalam sesi motivasi bertajuk “Papua Bisa dengan Generasi Muda yang Bertanggung Jawab” di Kampus Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Senin (3/11/2025).
Dalam Sesi yang penuh emosi dan kejujuran itu, Kaka Jose menyoroti perubahan karakter sosial yang dialami orang Papua, dari masyarakat yang dermawan dan terbuka menjadi masyarakat yang cenderung bergantung pada bantuan pemerintah.
“Kadang kita, orang Papua, lupa bahwa kita punya kemampuan besar. Dulu kita dikenal sebagai masyarakat yang terbuka dan suka berbagi, tapi sekarang banyak yang lebih memilih datang membawa proposal dan berharap bantuan dari pemerintah. Tangan kita kini lebih sering di bawah, bukan di atas. Padahal, kita bisa jadi pemberi, bukan hanya penerima,” ucapnya di hadapan ratusan mahasiswa Papua.
Menurutnya, mental ketergantungan inilah yang membuat Papua sulit maju karena generasi mudanya tidak diarahkan menjadi pelaku usaha dan inovator, melainkan hanya mengharapkan peran negara.
“Papua tidak maju karena orang Papua tidak banyak jadi entrepreneur. Semua mau jadi bagian dari pemerintah, semua peminta-minta. Padahal perubahan besar harus dimulai dari kesadaran. Sadar dulu, baru bangkit,” ucapnya disambut tepuk tangan meriah peserta.
Kaka Jose menegaskan bahwa kebangkitan orang Papua tidak bisa hanya lewat slogan dan seruan semangat, melainkan harus dimulai dari perubahan pola pikir.
“Kalau kita belum sadar tapi sudah teriak ‘Papua Bangkit’, itu sama saja seperti mayat yang berjalan. Bangkit tanpa kesadaran itu bukan kebangkitan, itu kepalsuan,” katanya.
“Hal yang paling ditakuti dunia tentang Papua bukan Freeport atau referendum, tapi waktu orang Papua sadar siapa dirinya,” lanjutnya.

Dosen Teknologi Informasi sekaligus Koordinator Beasiswa Mahasiswa Kabupaten Pegunungan Bintang dan Pembina Himpunan Mahasiswa Papua Salatiga (HIPMAPA), Melkior N. N. Sitokdana, S.Kom., M.Eng., mengatakan kegiatan ini penting untuk memperkuat karakter mahasiswa Papua di rantau.
“Mahasiswa Papua di Salatiga lebih dari 1.300 orang. UKSW ini bisa disebut Uncen kedua di Jawa karena sejak berdiri tahun 1950-an sudah menerima banyak mahasiswa dari Papua,” ujarnya.
Melkior menambahkan, UKSW telah lama menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten Jayapura dalam program pengembangan SDM Orang Asli Papua (OAP).
“SDM lulusan UKSW sudah banyak teruji di Papua. Ada yang jadi kepala dinas, anggota DPR, bahkan dosen. Jadi kehadiran Kaka Jose di sini sangat tepat untuk memperkuat semangat itu,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Evan Ramandey mengaku materi yang dibawakan Kaka Jose membuka kesadaran baru bagi mahasiswa Papua di Salatiga.
“Kami di Salatiga mengangkat tema ‘Papua Bisa dengan Generasi Muda yang Bertanggung Jawab’, dan apa yang disampaikan Kaka Jose sangat selaras. Beliau menantang kami untuk sadar dan bangkit,” katanya.
Ia berharap kegiatan seperti ini tidak berhenti di satu sesi saja.
“Saya sudah koordinasi dengan Kaka Jose agar beliau kembali ke Salatiga untuk memberikan pelatihan lanjutan bagi mahasiswa Papua,” ujarnya.
Evan juga menyampaikan terima kasih kepada pihak kampus yang telah menyediakan ruangan untuk kegiatan ini.
“Kami fokus bukan pada isi perut, tapi isi otak. Yang penting, kami bisa belajar dan berubah,” tutupnya.*
(Redaksi/TopBerita.co.id)












